Geografi
Jawa Timur
Jawa Timur adalah sebuah
provinsi di bagian timur Pulau Jawa, Indonesia. Ibu kotanya terletak di
Surabaya. Luas wilayahnya 47.922 km², dan Jumlah penduduk Jawa Timur pada tahun
2010 adalah 37.476.757 jiwa, dengan kepadatan 784 jiwa/km2. Kabupaten dengan
jumlah penduduk terbanyak di provinsi Jawa Timur adalah Kabupaten Malang dengan
jumlah penduduk 2.446.218 jiwa, sedang kota dengan jumlah penduduk terbanyak
adalah Kota Surabaya sebanyak 2.765.487. Laju pertumbuhan penduduk adalah 0,76%
per tahun (2010).Jawa Timur memiliki wilayah terluas di antara 6 provinsi di
Pulau Jawa, dan memiliki jumlah penduduk terbanyak kedua di Indonesia setelah
Jawa Barat. Panjang bentangan barat-timur sekitar 400 km. Lebar bentangan
utara-selatan di bagian barat sekitar 200 km, namun di bagian timur lebih
sempit hingga sekitar 60 km. Madura adalah pulau terbesar di Jawa Timur,
dipisahkan dengan daratan Jawa oleh Selat Madura. Pulau Bawean berada sekitar
150 km sebelah utara Jawa. Di sebelah timur Madura terdapat gugusan
pulau-pulau, yang paling timur adalah Kepulauan Kangean, dan yang paling utara
adalah Kepulauan Masalembu. Di bagian selatan terdapat dua pulau kecil yakni
Nusa Barung, dan Pulau Sempu.
Jawa Timur dikenal
sebagai pusat Kawasan Timur Indonesia, dan memiliki signifikansi perekonomian
yang cukup tinggi, yakni berkontribusi 14,85% terhadap Produk Domestik Bruto
nasional. Secara fisiografis, wilayah Provinsi Jawa Timur dapat dikelompokkan
dalam tiga zona: zona selatan (plato), zona tengah (gunung berapi), dan zona
utara (lipatan). Dataran rendah, dan dataran tinggi pada bagian tengah (dari
Ngawi, Blitar, Malang, hingga Bondowoso) memiliki tanah yang cukup subur. Pada
bagian utara (dari Bojonegoro, Tuban, Gresik, hingga Pulau Madura) terdapat
Pegunungan Kapur Utara, dan Pegunungan Kendeng yang relatif tandus.
Jawa Timur memiliki iklim
tropis basah. Dibandingkan dengan wilayah Pulau Jawa bagian barat, Jawa Timur
pada umumnya memiliki curah hujan yang lebih sedikit. Curah hujan rata-rata
1.900 mm per tahun, dengan musim hujan selama 100 hari. Suhu rata-rata berkisar
antara 21-34 °C. Suhu di daerah pegunungan lebih rendah, dan bahkan di daerah
Ranu Pani (lereng Gunung Semeru), suhu bisa mencapai minus 4 °C,yang
menyebabkan turunnya salju lembut.
Suku Bangsa
Daerah Jawa Timur
Mayoritas penduduk Jawa
Timur adalah Suku Jawa, namun demikian, etnisitas di Jawa Timur lebih heterogen.
Suku Jawa menyebar hampir di seluruh wilayah Jawa Timur daratan. Suku Madura
mendiami di Pulau Madura, dan daerah Tapal Kuda (Jawa Timur bagian timur),
terutama di daerah pesisir utara, dan selatan. Di sejumlah kawasan Tapal Kuda,
Suku Madura bahkan merupakan mayoritas. Hampir di seluruh kota di Jawa Timur
terdapat minoritas Suku Madura, umumnya mereka bekerja di sektor informal. Suku Bawean mendiami Kepulauan Bawean di
bagian utara Kabupaten Gresik. Suku Tengger, konon adalah keturunan pelarian
Kerajaan Majapahit, tersebar di Pegunungan Tengger, dan sekitarnya. Suku Osing
tinggal di sebagian wilayah Kabupaten Banyuwangi. Orang Samin tinggal di
sebagian pedalaman Kabupaten Bojonegoro.
Selain penduduk asli,
Jawa Timur juga merupakan tempat tinggal bagi para pendatang. Orang Tionghoa
adalah minoritas yang cukup signifikan, dan mayoritas di beberapa tempat,
diikuti dengan Arab, mereka umumnya tinggal di daerah perkotaan. Suku Bali juga
tinggal di sejumlah desa di Kabupaten Banyuwangi. Dewasa ini banyak ekspatriat
tinggal di Jawa Timur, terutama di Surabaya, dan sejumlah kawasan industri
lainnya.
Kesenian
Jawa Timur
Jawa Timur memiliki
sejumlah kesenian khas. Ludruk merupakan salah satu kesenian Jawa Timuran yang
cukup terkenal, yakni seni panggung yang umumnya seluruh pemainnya adalah
laki-laki. Berbeda dengan ketoprak yang menceritakan kehidupan istana, ludruk
menceritakan kehidupan sehari-hari rakyat jelata, yang seringkali dibumbui
dengan humor, dan kritik sosial, dan umumnya dibuka dengan Tari Remo, dan
parikan. Saat ini kelompok ludruk tradisional dapat dijumpai di daerah
Surabaya, Mojokerto, dan Jombang; meski keberadaannya semakin dikalahkan dengan
modernisasi.
Reog yang sempat diklaim
sebagai tarian dari Malaysia merupakan kesenian khas Ponorogo yang telah
dipatenkan sejak tahun 2001, reog kini juga menjadi icon kesenian Jawa Timur.
Pementasan reog disertai dengan jaran kepang (kuda lumping) yang disertai
unsur-unsur gaib. Seni terkenal Jawa Timur lainnya antara lain wayang kulit
purwa gaya Jawa Timuran, topeng dalang di Madura, dan besutan. Di daerah Mataraman,
kesenian Jawa Tengahan seperti ketoprak, dan wayang kulit cukup populer.
Legenda terkenal dari Jawa Timur antara lain Damarwulan, Angling Darma, dan
Sarip Tambak-Oso.
Seni tari tradisional di
Jawa Timur secara umum dapat dikelompokkan dalam gaya Jawa Tengahan, gaya Jawa
Timuran, tarian Jawa gaya Osing, dan trian gaya Madura. Seni tari klasik antara
lain tari gambyong, tari srimpi, tari bondan, dan kelana. Terdapat pula
kebudayaan semacam barong sai di Jawa Timur. Kesenian itu ada di dua kabupaten
yaitu, Bondowoso, dan Jember. Singo Wulung adalah kebudayaan khas Bondowoso.
Sedangkan Jember memiliki macan kadhuk. Kedua kesenian itu sudah jarang
ditemui.
Budaya dan
adat istiadat
Kebudayaan, dan adat
istiadat Suku Jawa di Jawa Timur bagian barat menerima banyak pengaruh dari
Jawa Tengahan, sehingga kawasan ini dikenal sebagai Mataraman; menunjukkan
bahwa kawasan tersebut dulunya merupakan daerah kekuasaan Kesultanan Mataram.
Daerah tersebut meliputi eks-Karesidenan Madiun (Madiun, Ngawi, Magetan,
Ponorogo, Pacitan), eks-Karesidenan Kediri (Kediri, Tulungagung, Blitar,
Trenggalek, Nganjuk), dan sebagian Bojonegoro. Seperti halnya di Jawa Tengah,
wayang kulit, dan ketoprak cukup populer di kawasan ini.
Kawasan pesisir barat
Jawa Timur banyak dipengaruhi oleh kebudayaan Islam. Kawasan ini mencakup
wilayah Tuban, Lamongan, dan Gresik. Dahulu pesisir utara Jawa Timur merupakan
daerah masuknya, dan pusat perkembangan agama Islam. Lima dari sembilan anggota
walisongo dimakamkan di kawasan ini.
Di kawasan
eks-Karesidenan Surabaya (termasuk Sidoarjo, Mojokerto, dan Jombang), dan
Malang, memiliki sedikit pengaruh budaya Mataraman, mengingat kawasan ini cukup
jauh dari pusat kebudayaan Jawa: Surakarta, dan Yogyakarta.
Adat istiadat di kawasan
Tapal Kuda banyak dipengaruhi oleh budaya Madura, mengingat besarnya populasi
Suku Madura di kawasan ini. Adat istiadat masyarakat Osing merupakan perpaduan
budaya Jawa, Madura, dan Bali. Sementara adat istiadat Suku Tengger banyak
dipengaruhi oleh budaya Hindu.
Masyarakat desa di Jawa
Timur, seperti halnya di Jawa Tengah, memiliki ikatan yang berdasarkan
persahabatan, dan teritorial. Berbagai upacara adat yang diselenggarakan antara
lain: tingkepan (upacara usia kehamilan tujuh bulan bagi anak pertama), babaran
(upacara menjelang lahirnya bayi), sepasaran (upacara setelah bayi berusia lima
hari), pitonan (upacara setelah bayi berusia tujuh bulan), sunatan, pacangan. Penduduk
Jawa Timur umumnya menganut perkawinan monogami. Sebelum dilakukan lamaran,
pihak laki-laki melakukan acara nako'ake (menanyakan apakah si gadis sudah
memiliki calon suami), setelah itu dilakukan peningsetan (lamaran). Upacara
perkawinan didahului dengan acara temu atau kepanggih. Masyarakat di pesisir
barat: Tuban, Lamongan, Gresik, bahkan Bojonegoro memiliki kebiasaan lumrah
keluarga wanita melamar pria, berbeda dengan lazimnya kebiasaan daerah lain di
Indonesia, dimana pihak pria melamar wanita. Dan umumnya pria selanjutnya akan masuk
ke dalam keluarga wanita. Untuk mendoakan orang yang telah meninggal, biasanya
pihak keluarga melakukan kirim doa pada hari ke-1, ke-3, ke-7, ke-40, ke-100, 1
tahun, dan 3 tahun setelah kematian.
Perekonomian
Perindustrian
Jawa Timur memiliki sejumlah industri besar, di antaranya galangan
pembuatan kapal terbesar di Indonesia PT PAL di Surabaya, industri besar kereta
api terbesar di Asia Tenggara PT INKA di Madiun, pabrik kertas (PT Tjiwi Kimia di
Tarik-Sidoarjo, PT Leces di Probolinggo), pabrik rokok ( Wismilak di Surabaya
Gudang Garam di Kediri, Sampoerna di Surabaya, dan Pasuruan, serta Bentoel di
Malang). Di Gresik terdapat Semen Gresik, dan PT Petrokimia Gresik. Di Tuban
terdapat pabrik Semen terbesar di Indonesia yaitu Semen Indonesia (ex Semen
Gresik), dan Semen Holcim serta Kawasan Kilang Petrokimia. Pemerintah telah
menetapkan 12 kawaan industri estate, di antaranya Surabaya Industrial Estate
Rungkut (SIER) di Surabaya, Pasuruan Industrial Estate Rembang (PIER) di
Kabupaten Pasuruan, Madiun Industrial Estate Balerejo (MIEB) di kabupaten
Madiun, Ngoro Industrial Park (NIP) di Kabupaten Mojokerto, Kawasan Industri
Jabon di Kabupaten Sidoarjo, serta Lamongan Integrated Shorebase (LIS) di Kabupaten
Lamongan. Sentra industri kecil tersebar di seluruh kabupaten/kota, dan
beberapa di antaranya telah menembus ekspor; Industri kerajinan kulit berupa
tas, dan sepatu di Tanggulangin, Sidoarjo adalah salah satu industri kecil yang
sangat terkenal.
Pertambangan
dan energy
Blok Cepu, salah satu penghasil minyak bumi terbesar di Indonesia,
ditambang di Bojonegoro. Pembangkit listrik di Jawa Timur dikelola oleh PT PJB,
dimana meliputi PLTA (Ir. Sutami, Selorejo, Bening), PLTU, dan PLTGU, yang
menyediakan energi listrik ke sistem Jawa-Bali. Beberapa daerah menikmati
pembangkit energi mikrohidro, dan energi surya.
Pariwisata
Jawa Timur memiliki sejumlah
tempat wisata yang menarik. Salah satu icon wisata Jawa Timur adalah Gunung
Bromo, yang dihuni oleh Suku Tengger, dimana setiap tahun diselenggarakan
upacara Kasada. Daerah pegunungan Malang, dan Batu dikenal sebagai kawasan
wisata alami yang banyak terdapat tempat peristirahatan, seperti daerah
"Puncak" di Jawa Barat. Demikian pula daerah pegunungan di perbatasan
Pasuruan-Mojokerto, seperti Prigen, Tretes, dan Trawas. Wisata alam lainnya di
Jawa Timur adalah Taman Nasional (4 dari 12 Taman Nasional di Jawa), Kebun Raya
Purwodadi di Purwodadi, Pasuruan, dan Taman Safari Indonesia II di Prigen.
Jawa Timur juga terdapat
peninggalan sejarah pada era klasik. Situs Trowulan di Kabupaten Mojokerto,
dulunya merupakan pusat Kerajaan Majapahit, terdapat belasan candi, dan makam
raja-raja Majapahit. Candi-candi lainnya menyebar di hampir seluruh wilayah
Jawa Timur, di antaranya Candi Penataran di Blitar. Di Madura, Sumenep
merupakan pusat kerajaan Madura, dimana terdapat Keraton Sumenep, museum, dan
makam raja-raja Madura (Asta Tinggi Sumenep).
Jawa Timur dikenal
memiliki panorama pantai yang sangat indah. Di pantai selatan terdapat Pantai
Prigi, Pantai Pelang, dan Pantai Pasir Putih di Trenggalek, Pantai Popoh di
Tulungagung, Pantai Ngliyep, dan tempat wisata buatan seperti Jawa Timur Park,
Batu Secret Zoo, Batu Night Spectacular, Eco Green Park di Batu, serta Pantai
Watu Ulo di Jember. Jawa Timur juga memiliki pantai yang ombaknya merupakan
salah satu yang terbaik di dunia, yaitu Pantai Plengkung yang terletak di
Kabupaten Banyuwangi. Di kawasan pantai utara terdapat Pantai Tanjung Kodok di
Kabupaten Lamongan, kini telah dikelola, dan dikembangkan oleh Pemkab Lamongan
menjadi kawasan Wisata Bahari Lamongan (WBL). Masyarakat Jawa Timur sering
menyebut WBL dengan Jatim Park II yang sebenarnya Jatim Park II itu sendiri
berada di Batu. Selain itu ada Pantai Kenjeran di Surabaya, dan Pantai Pasir
Putih di Situbondo. Danau di Jawa Timur antara lain Telaga Sarangan di Magetan,
Bendungan Ir. Sutami di Kabupaten Malang, dan Bendungan Selorejo di Kabupaten
Blitar.
Kawasan pesisir utara
terdapat sejumlah makam para wali, yang menjadi wisata religi para peziarah
bagi umat Islam. Lima dari sembilan walisongo dimakamkan di Jawa Timur: Sunan
Ampel di Surabaya, Sunan Giri, dan Sunan Gresik di Gresik, Sunan Drajat di
Paciran (Lamongan), dan Sunan Bonang di Tuban. Di kawasan pesisir utara ini
juga terdapat gua-gua yang menarik, yaitu: Gua Maharani di Lamongan, dan Gua
Akbar di Tuban, serta Gua Gong yang berada di Kabupaten Pacitan yang terkenal
sebagai gua terindah di Asia Tenggara. Objek wisata ziarah di Jawa Timur antara
lain yaitu makam proklamator yang juga Presiden Republik Indonesia pertama
Soekarno yang terdapat di Kota Blitar, serta makam Presiden Republik Indonesia
keempat Abdurrahman Wahid / Gus Dur yang terletak di Kabupaten Jombang.
Surabaya merupakan pusat
pemerintahan, dan pusat bisnis Jawa Timur, dimana terdapat Tugu Pahlawan,
Museum Mpu Tantular, Kebun Binatang Surabaya, Monumen Kapal Selam, Kawasan
Ampel, dan Kawasan Tunjungan. Jawa Timur Park di Batu, dan Wisata Bahari
Lamongan di Lamongan merupakan wahana wisata yang disebut-sebut sebagai
disneyland di Indonesia selain Taman Impian Jaya Ancol di Jakarta. Di
Bojonegoro terdapat wisata Kahyangan Api yaitu api abadi yang sudah ada sejak
ratusan tahun, dimana pada waktu PON XV Tahun 2000 diambil api PON dari sini.
Selain itu juga terdapat Wana Wisata Dander, dan Waduk Pacal di Kabupaten
Bojonegoro. Kawasan lindung.
Flora Khas Jawa Timur
Bunga Sedap Malam
Sedap malam (Polianthes
tuberosa) adalah tumbuhan hijau abadi dari suku Agavaceae. Minyak dari bunga
ini digunakan dalam pembuatan parfum. Nama tuberosa menunjukkan bahwa tumbuhan
ini memiliki umbi (tuber). Saat ini dikenal sekitar 12 spesies dari genus
Polianthes.
Fauna Khas Jawa timur
Burung Cerek Jawa (Charadrius javanicus)
Burung cerek jawa
merupakan endemik Pulau Jawa.Burung ini merupakan burung pantai yang berukuran
kecil.Burung ini biasa ditemukan dalam jumlah yang cukup besar. Burung ini
hanya ditemukan di Kepulauan Kangean, hidup di pantai berpasir dan lumpur
sekitar pantai. Tubuhnya berukuran kecil (15 cm), berparuh pendek. Bulu bewarna
coklat pada bagian atas dan putih pada bagian bawah, warna jantan dan betina
sama. Mirip cerek tilil tetapi kepala lebih coklat kemerahan, kaki pucat, dan
garis dada tanpa warna hitam. Warna putih kerah belakang biasanya tidak
menyambung. Iris coklat, paruh hitam, tungkai abu-abu zaitun atau coklat pucat.
Spesies ini punya kebiasaan mencari makan sendiri atau kelompok kecil. Sering
berbaur dengan burung perancah lain. Makanannya adalah invertebrata. Sarang
berupa cekungan pada tanah, telur berwarna abu-abu tua, berbintik hitam, jumlah
1-3 butir.