Jumat, 20 April 2012

Alasan Pesawat bisa Terbang

Kenapa Pesawat bisa terbang? Mungkin Anda pernah berfikir dan bertanya pada diri Anda maupun bertanya pada orang lain “Mengapa pesawat bisa terbang?” Secara, pesawat terbang mempunyai berat yang sangat berat, tapi kenapa pesawat bisa terbarng jauh ke udara? Apakah karena sesuai namanya, makanya bisa terbang? Yaaa… untuk menjawab pertanyaan tersebut, silakan Anda simak beberapa alasan, dasar-dasar serta teori mengapa pesawat bisa terbang.
Pesawat bisa terbang karena ada momentum dari dorongan horizontal mesin pesawat (Engine), kemudian dorongan engine tersebut akan menimbulkan perbedaan kecepatan aliran udara dibawah dan diatas sayap pesawat . Kecepatan udara diatas sayap akan lebih besar dari dibawah sayap di karenakan jarak tempuh lapisan udara yang mengalir di atas sayap lebih besar dari pada jarak tempuh di bawah sayap, waktu tempuh lapisan udara yang melalui atas sayap dan di bawah sayap adalah sama . 



Menurut hukum Bernoully , kecepatan udara besar menimbulkan tekanan udara yang kecil . sehingga tekanan udara di bawah sayap menjadi lebih besar dari sayap pesawat bagian atas. Sehingga akan timbul gaya angkat (Lift) yang menjadikan pesawat itu bisa terbang.
Ada beberapa bagian utama pesawat yang membuat pesawat itu bisa terbang dengan sempurna, diantaranya sebagai berikut :
1. Badan pesawat ( Fuselage ) terdapat didalamnya ; ruang kemudi (Cockpit) dan ruang penumpang (Passenger).
2. Sayap (Wing), terdapat Aileron berfungsi untuk “Rolling” pesawat miring kiri – kanan dan Flap untuk menambah luas area sayap ( Coefficient Lift ) yang berguna untuk menambah gaya angkat pesawat.
3. Ekor sayap (Horizontal Stabilazer), terdapat Elevator berfungsi untuk “Pitching” nose UP – DOWN.
4. Sirip tegak (Vertical Stabilizer), terdapat Rudder berfungsi untuk “Yawing” belok kiri – kanan.
5. Mesin (Engine), berpungsi sebagai Thrust atau gaya dorong yang menghasilkan kecepatan pesawat.
6. Roda Pesawat ( Landing Gear ),berfungsi untuk mendarat/ landing atau tinggal landas / Take-off.vv

Hubungan Internasional

Pengertiuan Hubungan Internasioal 

Hubungan internasional adalah hubungan antar bangsa dalam segala aspeknya yang dilakukan oleh suatu Negara untuk mencapai kepentingan nasional negara tersebut.

Pentingnya Hubungan Internasional

Setiap negara memiliki sumber kekuatan yang berbeda. Mungkin ada negara yang kaya akan sumber daya alam, ada oula yang banyak jumlah penduduknya, sementara negara lain mengandalkan berlimpahnya jumlah ilmuwan. Kelebihan-kelebihan seperti itu yang sangat berpengaruh terhadap posisi suatu negara dalam hubungan internasional.

Perlunya kerjasama dalam bentuk hubungan internasional antara lain karena faktor-faktor berikut :

a. Faktor internal, yaitu adanya kekhawatiran terancam kelangsungan hidupnya baik melalui kudeta maupun intervensi dari negara lain.
b. Faktor eksternal, yaitu ketentuan hukum alam yang tidak dapat dipungkiri bahwa suatu negara tidak dapat berdiri sendiri tanpa bantuan dari negara lain. Ketergantungan tersebut terutama dalam upaya memecahkan masalah-masalah ekonomi, politik, hukum, sosial budaya, pertahanan dan keamanan.



Sarana Hubungan Internasional 

>> Deparetemen Luar negeri
>> Diplomatik 

Jenis di bagi menjadi dua :


1. Bilateral : Perjanjian bilateral bersifat khusus (treaty contract) karena hanya mengatur hal-hal yang menyangkut kepentingan kedua negara saja. Oleh karena itu, perjanjian bilateral bersifat tertutup. Artinya tertutup kemungkinan bagi negara lain untuk turut serta dalam perjanjian tersebut. Beberapa contoh konkret perjanjian bilateral :
a. Perjanjian ekstradisi antara Indonesia dan Malaysia ;
b. Perjanjian antara Indonesia dengan RRC pada tahun 1955 tentang penyelesaian dwi kewarganegaraan

2. Multilateral : mengatur hal-hal yang menyangkut kepentingan umum dan bersifat terbuka. Perjanjian multilateral tidak saja mengatur kepentingan negara-negara yang mengadakannya , tetapi juga kepentingan negara lain yang tidak turut (bukan peserta) dalam perjanjian multilateral tersebut. Beberapa contoh tentang perjanjian multilateral sebagai berikut :
a. Konvensi Wina tahun 1961 tentang hubungan diplomatik
b. Konvensi Jenewa tahun 1949 tentang perlindungan korban perang 

Tahapan-Tahapan Perjanjian Internasional 

     sesuai dengan Konvensi Wina 1969 tentang perjanjian internasional pembuatan perjanjian baik bilateral maupun multilateral dapat dilakukan melalui tahap-tahap berikut ini :
1). Perundingan
         Merupakan tahap awal pertama antar pihak/negara tentang objek tertentu. biasanya diadakan pembicaraan pendahuluan oleh masing masing pihak yang berkepentingan
2) Penandatanganan
         tahap ini akan diakhiri dengan penerimaan naskah dan pengesahan bunyi naskah. lazimnya penandatanganan dilakukan oleh menteri luar negeri atau kepala pemerintahan.
3). Pengesahan
         Penandatanganan atas perjanjian hanya bersifat sementara dan masih terus dikuatkan dengan pengesahan atau penguatan yang dinamakan ratifikasi.


Headphone Unik




Earphone stetoskop


 



Headphone Tenaga Matahari 


 Headphone aman 


Headphone dari kayu 



 Headphone unik bentuk rambut ala Princess Leia Star Wars