Rabu, 02 Oktober 2013

Ancaman Globalisasi terhadap Kebudayaan Indonesia


          Di zaman sekarang ini kita tidak bisa menghindar dari globalisasi yang telah merubah masyarakat yang tidak tahu apa-apa menjadi masyarakat yang berintelek. Di Indonesia, globalisasi sudah terasa sejak pertengahan abad ke-20, dalam hal ini bangsa Indonesia memang sudah harus bersiap-siap untuk menerima kenyataan masuknya pengaruh asing terhadap berbagai aspek di Indonesia khususnya kebudayaan Indonesia.
Seiring berjalannya waktu seni dan budaya asli lambat laun akan mengalami perubahan karena tuntunan zaman. Kebudayaan barat itu bermula pada zaman Renaisance. Ketika vasco da Gama sebagai wakil kebudayaan barat berhasil mengelilingi Afrika dan mendarat di Kalikut, maka terbentanglah bagi seluruh Asia suatu sejarah baru. Pertemuan dengan bangsa-bangsa Eropa telah memperkenalkan kepada kita unsur-unsur budaya yaitu ilmu pengetahuan dan teknologi, sistem social, peralatan, bahasa, kesenian (sastra,tari music, bangunan ) dan agama.
Disamping itu mereka juga memperkenalkan huruf dan tulisan latin. Memang tidak bisa dipungkiri lagi bahwa kebudayaan barat besar sekali sumbangannya di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, sistem ekonomi, dan sistem demokrasi bagi masyarakat di Indonesia. Sistem pengetahuan dan teknologi serta ekonomi barat telah mampu memecahkan berbagai problema social di masyarakat. Dan masyarakat menggangap kebudayaan bersifat kuno dan sudah harus ditinggalkan karena tidak relevan dan tidak mampu lagi memecahkan masalah kehidupan social ekonomi yang semakin menekan ini.


Padahal nenek moyang kita sudah susah payah memperkenalkan kebudayaan Indonesia yang tentunya tidak dimiliki Negara lain. Contohnya Reog akibat kita terlalu mengejar kemajuan yang ada, tidak melestarikan kebudayaan tersebut alhasil reog pun di klaim hasil kebudayaan Malaysia. Contoh kedua, masyarakat lebih senang menonton bioskop ke mall daripada menonton pementasan wayang kulit. Sungguh miris memang kebudayaan Indonesia hanya dilestarikan oleh para kaum tua saja, jarang sekali kaum muda yang mau ikut berpartisipasi melestarikan.
Tapi apa daya, akibat globalisasi inilah masyarakat cenderung meniru semua gaya orang barat. Memang tidak ada salahnya kalau kita mengikuti perkembangan yang ada. Akan tetapi kita harus bisa menyeleksi dengan benar mana yang baik dan mana yang buruk. Agar kebudayaan yang kita miliki dan tuntunan zaman bisa saling mengguntungkan.




Daftar Pustaka 
Drs. Joko Tri Prasetya, dkk. 2011. Ilmu Budaya Dasar. Jakarta: Rineka Cipta
id.m.wikipedia.org/wiki/Nilai-nilai_budaya
http://blog.student.uny.ac.id/kamal/2012/10/02/pergeseran-budaya-dalam-masyarakat/
http://bebery.wordpress.com/2013/05/13/perkembangan-budaya-kebudayaan-peradaban-konsep-nilai-dan-sistem-nilai/


Tidak ada komentar:

Posting Komentar