Dalam surat Yohanes dijelaskan
ada 3 macam cinta :
Pertama, cinta agape yaitu cinta manusia kepada
Tuhan. Kecintaan manusia kepada Tuhan
tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Hal ini karena, Tuhan pemegang
kekuasaan alam di bumi dan seisinya ini. Tuhan juga dapat mengahancur segalanya
kapan saja bila manusia mengabaikan
perintah-Nya. Karena itu ketakutan manusia selalu mendampingi hidup manusia dan
untuk menghilangkan ketakutan tersebut manusia harus memuja-Nya.
Karena itu jelaslah bagi kita, bahwa pemujaan kepada
Tuhan adalah bagian dari hidup manusia. Karena Tuhan pencipta semesta termasuk
manusia itu sendiri.
Dalam kehidupan manusia terdapat
berbagai cara memuja Tuhan sesuai dengan agama, kepercayaan, kondisi dan situasi. Baik itu sembah yang dirumah, di masjid,
gereja, pura maupun candi, bahkan ditempat-tempat yang dianggap keramat
merupakan perwujudan dari pemujaan kepada Tuhan atau yang dianggap Tuhan. Oleh
karena itu, pemujaan-pemujaan yang dilakukan sebenarnya karena manusia ingin
berkomunikasi dengan Tuhannya. Dan manusia memohon ampun atas segala dosanya,
mohon perlindungan, mohon dilimpahkan kebijaksanaan, agar ditunjukkan jalan
yang benar dan lain-lain.
Bila setiap hari sekian kali manusia
memuja kebesaran-Nya dan selalu mohon apa yang diinginkan, dan Tuhan selalu
mengabulkan permintaan umat-Nya, maka wajarlah cinta kepada Tuhan adalah cinta
mutlak.
Kedua, cinta Philia yaitu cinta kepada ayah ibu (orang tua). Setelah kita cinta kepada Tuhan.
Kita pun juga wajib mencintai orang tua kita yang sudah susah payah membesarkan
anak-anaknya dengan penuh perjuangan. Yang dapat merasakan kasih sayang bukan
hanya suami atau istri atau anak-anak yang telah dewasa, melainkan bayi yang
masih merah pun telah dapat merasakan kasih sayang dari ayah atau ibunya.
Bayi yang masih merah teah dapat
mengenal suara atau sentuhan tangan ayah atau ibunya. Bagaimana sikap ibunya
memegang atau menggendong telah dikenalnya. Hal ini dikarenakan, sang bayi
telah mempunyai kepribadian. Betapa mesra ibu itu menggendong anaknya sebgai
bukti cinta kasih sayang setulus hati. Sang bayi telah sanggup membalas kasih
sayang sang ibu dengan meraba dagu ibu.
Semua itu sebenarnya wajar, karena
tugas seorang ibu adalah menyusui anaknya dengan kasih sayang yang tulus. Kasih sayang itu bersumber dari
cinta keibuan, yang paling asli dan yang terdapat pada diri seorang ibu
terhadap anaknya sendiri. Ibu dan anak terjalin suatu ikatan fisiologi. Seorang
ibu akan memelihara anaknya dengan hati-hati penuh dengan kasih sayang dan
naluri alami seorang ibu. Sedangkan menurut para ahli ilmu jiwa berpendapat
bahwa dorongan kebapakan bukan karena fisologis, melainkan dorongan psikis.
Ketiga, cinta eros/ amor yaitu
cinta antara pria dan wanita. Perbedaan antara cinta eros dan cinta amor yaitu
cinta eros ini ialah cinta yang kodrati
sebagai laki-laki maupun perempuan, sedangkan cinta amor karena unsur-unsur
yang sulit dinalar misalnya, gadis normal yang cantik mencintai dan mau
dinikahi seorang pemuda kerdil.
Disamping
itu, masih ada cinta lagi yaitu cinta terhadap sesama, dan cinta terhadap
bangsa dan tanah air. Cinta terhadap
sesama merupakan perpaduan antara cinta agape dan cinta philia.
Cinta
sesama ini diberikan “belas kasihan” untuk membedakan antara cinta kepada orang
tua, pria wanita, dan cinta kepada Tuhan. Dalam cinta sesama ini bukan dilihat
karena cakapnya, kayanya, pandainya, melainkan penderitaan. Dalam esay “On
Love” ada pengertian bahwa cinta rasa persatuan tanpa syarat. Itu berarti dalam
rasa belas kasihan tidak mengandung unsur pamrih. Belas kasihan yang kita
tumpahkan benar-benar keluar dari lubuk hati yang ikhlas. Kalau kita memberikan
uang kepada pengemis agar mendapat pujian, itu berarti tidak ikhlas dan
melakukannya hanya untuk mendapat pujian.
Sumber :
Drs. Joko Tri Prasetya, dkk. Jakarta:
Rineka Cipta, 2011.
http://ibd99.blogspot.com/2012/12/makalah-manusia-dan-cinta-kasih.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar